Selasa, 25 Oktober 2016

Hakikat Morfologi

11.      Morfologi sebagai cabang ilmu linguistik
Morfologi adalah ilmu yang membicarakan, morfem, yaitu bagaimana kata dibentuk dari morfem-morfem. Jadi, morfologi berurusan dengan struktur dalam kata. Apabila proses pembentukan masih terbatas pada  kata, maka prose situ belum keluar dari bidang morfologi.

A.    Hakikat morfologi dari berbagai pakar
·          Verhaar (1996: 97) : morfologi merupakan cabang linguistik yang mengidentifikasi satuan-satuan dasar bahasa sebagai satuan gramatikal.
·          Samsuri (1988: 15) : morfologi merupakan cabang linguistik yang mempelajari struktur dan bentuk-bentuk kata.
·         Ramlan (1978:2) : morfologi merupakan bagian dari ilmu bahasa yang membicarakan atau mempelajari seluk beluk struktur kata serta pengaruh perubahan-perubahan struktur kata terhadap golongan dan arti kata.
·         Nida (1974: 1) : morfologi merupakan suatu kajian tentang morfem-morfem dan penyusunan morfem dalam rangka pembentukan kata.
·         Crystal (1980: 232-233) : morfologi merupakan cabang tata bahasa yang menelaah struktur atau bentuk kata, utamanya melalui penggunaan morfem.
·         Bauer (1983: 33) : morfologi merupakan ilmu yang membahas struktur internal bentuk kata.
·         Rusmaji (1993: 2) : morfologi mencakup kata, bagian-bagiannya, dan prosesnya.
·         O’Grady dan Dobrovolsky (1989: 89-90) : morfologi merupakan komponen kata bahasa generatif transformasional (TGT) yang membicarakan tentang struktur internal kata, khususnya kata kompleks

B.     Morfem
Morfem merupakan Morfem berasal dari kata “morphe” yang berarti bentuk kata dan “ema” yang berarti membedakan arti. Jadi sederhananya, morfem merupakan itu suatu bentuk terkecil yang dapat membedakan arti.
a)         Alternasi Alomorfemis
Seperti halnya dengan fonem tertentu yang direalisasikan secara konkret dalam bentuk alofon-alofon yang berbeda menurut lingkungannya.kaidah-kaidah yang berlaku untuk alternasi alomorfemis ada dua jenisnya: pertama adalah kaidah morfofonemis yang berupa fonemis, dan kedua adalah kaidah alomorfemis yang tidak berupa fonemis.

b)          Identifikasi Morfem
·         Dua bentuk yang sama atau lebih, memiliki makna yang sama. Contoh pada kata “bulan”.  
Contoh : pada kalimat ‘sudah 3 bulan dia belum melunasi uang SPP’ dengan kalimat ‘ada 31 hari lamanya pada bulan januari’
·          dua bentuk yang sama atau lebih, bila memiliki makna yang berbeda merupakan morfem yang berbeda.
Contoh :  pada kata “bunga”. Yakni antara bunga tanaman dan bunga bank.
·         c) Dua buah bentuk yang berbeda, tetapi memiliki makna yang sama. Merupakan dua morfem yang berbeda.
Contoh : pada kata ‘ayah’ dan ‘bapak’ merupakan kata yang digunakan untuk memanggil orang tua laki-laki.
·         d) Bentuk yang mirip tetapi maknanya sama adalah sebuah morfem yang sama.
Contoh: pada bentuk mem- , men- , me- , terdapat pada kata ‘melihat’ ‘mendengar’ ’membina’

c)          Morf dan Alomorf
Morf adalah anggota morfem yang belum ditentukan distribusinya. Misalnya/i/ pada kata kenai adalah morf; morf adalah ujud kongkret atau ujud fonemis dari morfem, misalnya men- adalah ujud konkret dari meN- yang bersifat abstrak (Kridalaksana, 1993: 141). Jadi, sederhananya morf itu adalah nama untuk sebuah bentuk yang belum diketahui statusnya.
              Alomorf adalah variasi bentuk morfem terikat yang disebabkan oleh pengaruh lingkungan yang dimasukinya, atau bisa juga dikatakan nama untuk bentuk tersebut kalau sudah diketahui statusnya. Dengan kata lain alomorf adalah perwujudan konkret (di dalam penuturan) dari sebuah morfem. Jadi setiap morfem tentu mempunyai almorf, entah satu, dua, atau enam buah. Contohnya,  morfem: me-, mem- men-, meny-, meng-, dan menge-.
Dalam merumuskan alomorf ini, kita harus tahu lebih dulu morfem terikat apa yang melekat pada kata dasarnya. Untuk merealisasikan masalah tersebut, maka harus disesuaikan dengan kaidah-kaidah yang berlaku dalam bahasa Indonesia.
Contoh : { ber- } → berjalan, berlari, berjuang
                { be- } → bekerja, berenang, bertamu

                { bel- } → belajar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar